Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Sabtu, 23 Mei 2015

Terkilir

Kamu tulang, aku otot,
Tak sempurna jika sendiri,
Tak berarti jika yang satu tersakiti...

Ini bukan pelajaran biologi, bukan juga kisah romantis. Ini cerita yg membuatku meringis karena menahan sakit.
Kira2 dua bulan lalu, lutut kiriku terkilir. Setelah itu, berjalan menjadi sangat menyakitkan. Aku bahkan sempat menggunakan tongkat untuk membantuku beraktifitas. Singkat cerita, dari terkilir ini aku belajar banyak hal...

Tulang persendian kita bisa bergerak karena adanya otot yg mengikat (ada ligamen, tendon, namun aku tidak akan membahas itu). Sedemikian baik otot menjaga tulang2 ini, membalutnya dan tidak membiarkan tulang terluka tanpa melukai otot lebih dahulu.
Dan ketika ototmu terkilir, tulang kehilangan kekuatannya.... tak mampu lagi mengangkat, bergerak atau menahan tubuh. Tulang menjadi tak berarti jika harus berusaha sendiri.
Demikian juga yg terjadi pada otot, jika tulang terluka, entah karena patah atau retak. Otot yg kuat dan terlatih, tak mampu berbuat apa2 sebelum tulang pulih. Ototpun tak mampu bekerja sendiri.
Tulang kadang melukai otot, walau mungkin sebenarnya tidak bermaksud demikian.
Pernah dengar syaraf/otot terjepit di ruas2 tulang belakang? Sakitnya bahkan bisa mengakibatkan kelumpuhan!
Atau pernah dengar osteofit, spondyloartritis? Kondisi dimana tulang meruncing (membentuk taji) karena degenerasi, trauma berulang dan sebab2 lain. Taji ini menusuk/menggesek otot sehingga tentu saja rasanya sangat menyakitkan. Bayangkan saja dagingmu tertusuk tiap kali bergerak.
Walau demikian, otot tidak pernah membalas apa yg tulang lakukan padanya. So sweet yaa..

Jadi menurutku, kisah cinta sejati itu semestinya seperti tulang dan otot, satu sama lain saling membutuhkan, menjaga, melindungi dan tidak membalaskan hal yg sama jika tersakiti. Mereka setia satu sama lain...

Pernah dengar kalimat manis yg kurang lebih seperti ini,
Kita masing2 seperti burung bersayap satu yg tidak bisa terbang jika sendiri. Kita bisa terbang jika saling berpelukan.
Itu ungkapan sangat romantis bukan? Namun tidak sepenuhnya benar, karena dua burung tidak bisa terbang jika hanya menggunakan dua sayap.
Jadi menurutku tulang dan otot adalah rayuan yg lebih realistis...hahahahaha...
Semoga kalian menemukannya ya..

Nb. Maaf jika sekian lama aku tidak sempat membuat postingan baru.
Salam rindu untuk kalian yang suka mampir ke blogku.

Bunga ilalang

Aku menyebutnya bunga ilalang.
Mereka seperti kita, berdekatan namun tidak bersentuhan.
Karena batang yang rapuh hanya diam terpaku.
Kadang angin menjadi mak comblangnya.
Semilirnya menjodohkan kita.