Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Sabtu, 27 Desember 2014

Buat kamu yang patah hati

Hujan sedari pagi,
Daun daun mandi,
Mentari lagi cuti,
Aku ngelamun sendiri....

Teringat olehku perbincangan semalam dengan seorang teman, yang sedang terluka karena pengkhianatan.
Yang paling menyakitkan dari dikhianati adalah ketika kita merasa bodoh dan buruk rupa, remeh juga tak berharga.
Lalu hari hari menjadi penuh ratap...
Berpangkal tanya, aku salah apa??
Berujung sumpah, semoga Tuhan membalas, semoga aku berkesempatan melihat Tuhan membalaskan lukaku, aku akan menunjukkan bahwa aku lebih berharga dari kekasih barunya dan sejuta sumpah lainnya...
Namun semua itu tak menyembuhkan luka menganga yang kerap berdarah.
Kadang kita menggila, marah dan dendam kesumat, membuat otak tak bisa berpikir bijak.
Ada juga yang merusak diri, sampai ingin mati, malas makan berhari-hari, atau belanja sampai dompet dan kartu tak berisi lagi.
Bisa juga malah gonta ganti pacar silih berganti, untuk membuktikan eksistensi diri.
Sementara yang lain memilih menyepi mencari ketenangan di tempat sunyi. Berbagai cara ditempuh agar bisa pulih dari sakit hati.
Lalu mulailah kau masuk ke tahap berikutnya, tanpa sadar membangun pertahanan, satu persatu batu kau susun supaya bisa membentengi hatimu dari panah cinta. Namun terkadang bentengmu harus runtuh ketika dia kembali, tak kuasa kau menolaknya tapi kau tahu rasanya tak akan pernah sama lagi...
Anggap saja itu proses, teman...
Dan setiap luka mengalami cara penyembuhan yang berbeda. Hingga akhirnya suatu saat nanti, tanpa kau sadari luka itu sudah mengering, hanya tersisa jaringan parut kulit mati. Dan saat itu, ketika kau dengar namanya, tak ada lagi yang kau rasa. Tak ada lagi luka menganga yang dulu kerap berdarah.
Rasa percaya dirimu sudah pulih jauh hari sebelumnya dan kini yang ada hanya pribadi yang lebih dewasa...
Suatu saat, ketika datang hari yang membawa ingatanmu tentang dia, kau bisa tersenyum penuh kelegaan dan bersyukur sepenuh hati atas masa lalu yang pahit namun sangat berarti.

Selamat menyongsong tahun yang baru.
Tinggalkan masa lalu, yakinlah bahwa masa depan yang baik ada dalam genggamanmu.

*Salam sayang buat kamu yang suka membaca cerita-ceritaku.