Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Rabu, 25 April 2012

Promise me...

Masih ingat janji yang kita buat bertahun yang lalu?

Saat dengan konyol kita membahas beberapa hal dalam hidup. 
Yang pertama, masalah bunuh diri. Kita berpikir keras untuk menemukan cara bunuh diri yang elegan dan tidak memalukan keluarga yang ditinggalkan. Alhasil, kita tidak menemukan satu carapun yang bisa memenuhi persyaratan itu.
Dan karena itu berjanjilah ;
seberat apapun masalah kita, kita harus tetap kuat dan tidak boleh bunuh diri.


Sehubungan dengan masalah hidup yang semakin berat, kita sama sama menyadari, bahwa banyak orang menjadi depresi dan akhirnya menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Lalu kita sama sama mencari informasi, berapa biaya perawatan di RSJ. Ternyata mahal sekali... Karena sakit jiwa tidak bisa disembuhkan hanya dengan dirawat beberapa hari. Perawatannya bisa memakan waktu bulanan bahkan tahunan. 
Dan ini janji kita berikutnya :
Berjanjilah untuk  tetap waras..

Di kesempatan lain, kita membahas tentang kehilangan. Kita telah bersama begitu lama, tak terbayang bagaimana jika salah satu dari kita menghilang begitu saja. apapun alasannya, kita akan merasa seperti kehilangan separuh jiwa.
Dan kita berjanji, 
Jangan pernah menghilang, kalau tidak mau sampai dicari dalam acara "termehek-mehek".
Inilah janji kita :
Berjanjilah untuk selalu ada dan jangan pernah menghilang....

Tiga janji sepertinya cukup dulu.. Karena menjaga tiga hal ini saja sulit, padahal awalnya hanya datang dari sebuah canda.
Semoga kita bisa memenuhi  dan selalu menjaga janji kita..

(buat sobat lawasku, Aki)
 

Selasa, 24 April 2012

Dua dunia (the other side of "secret admirer")

Aku menyebut kamarku autisroom. Aku bebas melakukan apa saja di sini. Mulai dari bekerja, membaca, menulis, mendengar musik, menonton televisi.Tapi sekarang aku kerap merasakan hal hal yang aneh di dalam kamarku. Seperti ada yang sedang memperhatikan aku lekat lekat. Tapi tidak ada siapa siapa di sini. Aku merasa ada yang sedang memata-mataiku. 

Kadang aku takut sendiri, tapi kadang aku merasa nyaman. Karena saat aku merasa sendiri dan kesepian, aku merasa bahwa ada sesuatu yang menemaniku. Aku tidak benar benar sendiri. 

Aku sering tertidur dengan musik yang masih menyala. Tapi pagi hari ketika terbangun, kamarku senyap. Entah siapa yang mematikan musikku. Aku tidak memasang timer pada home theatreku. Sejak itu, sebelum aku terlelap aku tidak lagi lupa mematikan musikku.

Tapi keanehan tidak berhenti sampai di situ. Aku kerap terbangun karena musik yang menyala tiba tiba. Dengan lagu lagu romantis kesukaanku. Lagu yang menenangkan hatiku yang berdegup kencang, yang biasa ku alami hampir setiap hari sebelum subuh...

Ini salah satu lagu yang pernah membuatku terjaga. Aku terbangun tepat di awal lagu...




Bisa kalian bayangkan seseorang membangunkan kalian dengan lagu lagu cinta. Sangat romantis bukan? 
Lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan kehadirannya yang tidak kasat mata. Aku mulai menunggu pagi, menunggu lagu lagu yang akan dia mainkan untukku.


Tapi beberapa hari ini, pagiku sunyi. Aku terjaga tanpa lagu. Hanya ada aku dan mentari yang malu malu mengintip dari balik jendela kamarku. Ingin kubisikkan namanya yang entah siapa..

Kamu...siapapun kamu, tahukah kamu, betapa aku merindumu..
Rindu kehadiranmu yang menemani kesendirianku...
Rindu musik musikmu yang membuatku terjaga dari sesakku..
Aku berharap suatu hari nanti, aku bisa berjumpa denganmu..
Tunggu aku...



Bukan Siti Nurbaya...

Aku bukan Siti Nurbaya... 
Aku bahkan bukan seorang wanita. Aku hanya lelaki yang terlahir dari keluarga dengan kultur kuat yang membuatku ingin memberontak. Tapi aku tidak punya keberanian untuk melakukan hal itu.

Bukankah seorang anak harus menurut pada kedua orangtuanya? Supaya tidak kehilangan berkat, supaya tidak dibuang, tidak dianggap sebagai anak durhaka...
Aku menyadari, aku hanyalah aset, boneka, mesin, alat untuk membahagiakan orang lain. Tapi tidak untuk diriku sendiri.
Katakanlah aku apapun sesukamu, aku memang bukan lelaki yang berani memperjuangkan kebebasanku sendiri. 

Mulai dari sekolah sampai urusan cinta. Semua sudah diatur. Dan aku harus menurut supaya tidak mengecewakan mereka. Bahagiakupun berdasarkan bahagia mereka. Aku tidak punya jati diri lagi. Jati diriku adalah mereka, keluarga yang menekanku habis sampai menjadi ampas.

Kalian boleh menyebutku bodoh, pengecut atau apapun, aku akan menjawabnya dengan : maukah kamu bertukar tempat denganku sebulan saja? 

Kalau kalian pikir aku tidak mandiri, salah... Aku mandiri secara finansial. Tapi tidak secara mental. Aku kerdil. Pribadiku tidak bertumbuh menjadi lelaki dewasa yang utuh. Karena aku tidak pernah dibiarkan mengambil keputusan sendiri dan tidak mengerti bagaimana memikul tanggungjawab atas keputusan yang di ambil. Semua sudah diatur.



Dan sekarang, masa depanku juga bukan milikku. Aku tidak boleh memilih kekasihku sendiri. Semua sudah menjadi titah. Bisa kalian bayangkan, aku mencintai seorang wanita di luar sana, tapi harus menikahi wanita lain yang tidak aku sukai. 

Kekasihku itu, cinta sempurnaku, yaa dia, yang suka menyebut aku dengan 'kamu..kamu..kamu..', dia sakit saat ini. Dan aku dengan kejam tidak memilih dia, tidak menemani dia di penghujung usianya. Aku yang pernah bersumpah dia akan menjadi satu satunya cinta dalam hidupku, sampai aku mati.. Dan aku tidak memenuhi sumpahku.. 

Kalau di film film, yang terjadi biasanya, seseorang meninggalkan kekasihnya untuk menikahi orang yang tidak dia cintai, karena orang itu sakit,  padaku, hal sebaliknya yang terjadi. 
Kutinggalkan kekasihku, yang sedang membutuhkan aku, yang sekarat... untuk orang tidak kucintai sama sekali..

Mengapa aku melakukannya? Karena aku ingin melihat kedua orangtuaku berbahagia.  Apakah aku salah jika ingin membahagiakan orangtuaku? Kalau aku memilih kekasihku, hanya kami berdua yang berbahagia. Tapi jika aku menikahi pilihan orangtuaku, semua keluarga besarku akan berbahagia.  


Aku tidak tahu, sedalam apa luka yang kuberikan untuk kekasihku. Aku tidak mau melihatnya menangis lagi karena aku. Aku tahu, sampai matipun, aku tidak akan mampu menebus dosaku padanya.

Kalian pasti berpikir, lelaki macam apa aku ini?
Kalian marah padaku? Marahlah... Mau mencaci maki aku? Silahkan..
Aku terima. Dari dulu aku hanya bisa menerima apa yang dipaksakan kepadaku.

Aku hanya berharap semua ini sekedar cerita dan aku hanyalah tokoh ciptaan penulisnya...

Sabtu, 21 April 2012

Emtyty

Aku masih ingat pertemuan pertama kita di tempat peramal tua. Aku yang sedang kesal dengan seorang lelaki yang dengan sangat tidak sopan mengambil nomor antrianku. Hanya karena dia lebih tinggi dariku. Uffhh..
Tak lama kemudian, kamu datang dengan temanmu dan mencari cari di mana nomor antrian, yang berada tepat di atas kepalamu. Kenapa juga, nomor itu diletakkan begitu tinggi. Atau kita yang terlalu pendek? 


Sementara menunggu giliran (dan nomor kita adalah nomor nomor terakhir) kita berbincang, tertawa bersama, sampai sampai aku kuatir peramal tua itu akan merasa terganggu konsentrasinya karena kita begitu berisik. Dan dengan pede, kita menyaingi peramal tua itu dengan turut meramal tamu tamu lain yang tidak dapat nomor antrian. Ahh sungguh gila kelakuan kita saat itu. Meramal di tempat peramal. 


Sejak itu, kita mulai intens berkomunikasi. Bertukar cerita bahkan sampai hal yang sangat pribadi, seolah kita teman lama. Ketika kamu harus pulang ke rumahmu, di belahan dunia yang lain, aku sempat takut kehilangan kamu, karena aku sudah terbiasa dengan perbincangan kita.  Tapi ternyata berbeda benua, berbeda jarak dan waktu, tidak membuat hubungan kita menjadi jauh. Hubungan kita menjadi semakin dekat.


Banyak cara yang bisa menghubungkan kita, whatsapp, skype, fb, twitter, blog dan lain lain. Sehingga bagiku, kamu tidak terasa berada di tempat yang jauh. Hanya aku masih harus menghafalkan bahwa tempat kita berpijak, berbeda 12 jam. Terkadang saat aku mengantuk di sini, di sana kamu sedang mengejar-ngejar bis untuk berangkat kerja. Aku sudah bilang, tutup saja dulu ponselnya, supaya kamu tidak tertinggal bis. Tapi dengan santai kamu bilang, tidak mengapa, aku bisa membawamu ke mana mana. Dari tempat kerja sampai ke kamar mandi. 


Kita berbincang tak tahu waktu. Ada saatnya kamu berkata , aku dengerin aja ya beb, kamu cerita aja. Itu artinya situasi di tempatmu sedang tidak memungkinkanmu untuk bicara, tapi kamu tetap berkeras untuk tidak menutup ponsel karena tetap ingin mendengar ceritaku. Kita ini memang gila, sulit sekali menyudahi pembicaraan. Kamu bilang, kamu tidak akan pernah bosan mendengar ceritaku. Ahh, aku tidak ingin kamu berjanji. Tapi kamu bilang, kita buktikan saja nanti.


Lucu, karena kita sering galau bersama. Saling menasehati. Penguatanmu, perhatianmu, kesediaanmu untuk menemaniku setiap waktu, sangat berarti untukku. Seperti sekarang, saat hatiku hancur, patah, kamu dengan setia menemaniku menangis dan dengan lembut kamu menguatkan aku. Hal itu membuatku merasa sangat berarti, sangat istimewa.

Aku tahu, pertemuan kita bukan kebetulan belaka, Tuhan mengirimmu untukku. Karena Dia tahu persis apa yang aku butuhkan. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku. Semoga kita bisa bertemu lagi ya, semoga kisah kita abadi, tak lekang termakan oleh waktu. Semoga kamu tetap berada di hatiku dan aku tetap di hatimu. Aku mengasihimu.

Jumat, 20 April 2012

Secret admirer

Aku memang belum lama mengenalmu. Baru setahun ini. Sejak kamu pindah ke rumah ini. Awalnya aku tidak menaruh perhatian padamu. Bagiku kamu sama saja dengan wanita yang lain. Ya, ini bukan cerita tentang jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku bahkan tidak menyangka bisa jatuh cinta lagi. Itu menyalahi kodratku.

Tapi lama kelamaan, kamu mulai menarik perhatianku. Caramu tertawa, mungkin itu yang membuatku suka padamu. Membuatku ingin masuk ke dalam pikiranmu, dan melihat apa yang ada di dalam sana. Aku ingin menjadi bagian dari sel sel kelabu di dalam kepalamu, aku ingin membuatmu lebih  sering tertawa. Ya..kamu jarang tertawa. Karena itu, tawamu sangat berarti untukku. 

Kamu mungkin tidak tahu, betapa aku sangat memperhatikan kamu. Aku tahu kebiasaan kebiasaan kamu. Jam berapa kamu bangun, apa aktifitasmu sehari hari, apa yang bisa membuatmu tertawa atau menangis, makanan kesukaanmu, gayamu berpakaian, hobimu, bahkan ritualmu sebelum tidur , hampir semua hal pada dirimu aku tahu. Bukannya sombong, bukan juga sok tahu, aku hanya memperhatikan kamu dengan teliti. 

Katakanlah aku stalker, walau aku lebih suka menyebutnya secret admirer.
Yaaa, karena aku tidak mampu mengungkapkan rasa cintaku. Aku hanya bisa diam diam mengagumimu. Aku tidak ingin membuatmu takut dan menjauh bila aku mengungkapkan semua rasa ini. Kamu tahu bagaimana beratnya?

Sampai akhirnya aku tak mampu lagi menahan diri. Pada suatu malam, kamu tertidur dengan airmata yang masih menggenang di pelupuk mata. Berkali kali kamu menarik nafas panjang. Apa yang membuatmu begitu sedih? Hatiku rasanya bagai teriris melihatmu menahan tangis seperti itu. Aku ingin memelukmu, mengusap rambutmu dan memberikan dadaku sebagai tempat curahan hatimu. Tapi kamu tahu, aku tak bisa melakukan itu. Yang bisa kulakukan hanya mematikan radio saat kamu mulai terlelap. Yaa, kamu selalu tidur diiringi alunan musik dan kamu sering lupa mematikannya.

Beberapa hari ini, aku melihatmu mengalami "serangan fajar", istilahmu untuk sesak yang datang menjelang subuh. Ingin rasanya kuberikan semua kekuatanku untuk membantumu bernafas. Kamu tahu, aku khawatir melihatmu sakit seperti itu. Aku tahu, aku harus melakukan sesuatu agar kamu terjaga dari tidurmu, karena kalau aku mendiamkanmu dalam keadaan itu, sesuatu yang buruk bisa terjadi padamu. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menyalakan radio, supaya kamu langsung terjaga dari lelap dan sesakmu saat mendengar sebuah lagu. Kemarin kukirim The Ghost of You dari MLTR untukmu. Hari ini kukirim Winter Sonata. 

Dan kamu memang langsung terjaga begitu mendengar radio menyala. Aku tahu debar jantungmu tak beraturan saat itu. Tapi kamu sudah tahu harus melakukan apa saat seperti ini. Kamu mengambil masker oksigen dan memasangnya pada wajahmu. Itu membantumu bernafas lebih lega.

Aku tahu kamu sempat kaget, dan bertanya tanya mengapa radio bisa menyala sendiri. Aku tahu kamu mengecek remote home theatre mu. Tidak ada yang salah dengan benda itu sayang....
Aku bahkan tahu, ketika kamu mulai berpikir tentang kehadiranku. Aku tahu, dengan bercanda kamu mengatakan pada temanmu, bahwa ada hantu yang romantis di kamarmu, yang suka membangunkanmu dengan lagu cinta.

Kamu benar sayang. Aku ada. Aku memang hantu romantis yang kerap mematikan radio saat kamu terlelap dan menyalakan radio saat kamu sesak. Kamu tahu, betapa aku mencintaimu dan tidak ingin hal yang buruk terjadi padamu. 
Kalau aku tidak membangunkanmu pagi itu, mungkin saat ini kamu sudah bertemu denganku. Sudah mengenalku. Ahh, betapa aku akan sangat bahagia. Tapi aku tidak melakukannya bukan? Karena aku ingin kamu bahagia, lebih dari segalanya, walau itu tanpaku. 
Ini bukan pengorbanan, ini cinta. 
Jadi tetaplah hidup, jangan menyerah, ketahuilah, aku di sini selalu menunggu tawamu...

(terimakasih, kamu)



CC

Aku berusaha mengerti. 
Tapi jantung ini, tidak....
Ia tetap saja berdebar keras. 


Yang bisa menenangkan jantung, bukan nalar atau logika, tapi SA Node dan AV Node.nya

Para pemakai pace maker itu, apa yang mereka rasa bila jatuh hati/patah hati?
Apakah debar mereka tetap terkendali? 

Aku sudah berusaha keras untuk mengerti 'aku'. 
Yang belum mengerti itu, kamu. 

Jangan pakai gelas ukurmu, untuk menakar aku.

Yang belum waktunya pergi, tidak akan hilang. Yang sudah waktunya hilang, tidak perlu dipertahankan.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup.
Karena itu segala sesuatunya menjadi 'mungkin'.


Jangan suka datang dan pergi seenak hati.
Kamu bukan sinyal ponsel.


Aku 'tuhan' bagi tokoh tokoh dalam ceritaku.

Mengapa aku menulis? Karena :
Aku            = mortal.
Tulisanku  = immortal. 

Ada soundtrack untuk setiap peristiwa dalam hidupku (muka komik).


Pok ame ame, bergalau unyu unyu..
Siang makan ati, kalo malam boros tisyu..

Selasa, 17 April 2012

Iklan susu (dua)


Hei kamu...
Penggemar iklan susu.. 
Tahukah kamu, sekarang iklan susu' mu sudah ada yang baru?
Aku kutip khusus untuk kamu..

 Lets call on the interested
The wide eyed
The hopeful
The princesses And the princes
Their believer Lets some.. on the generals
The queens,
The kings,
and The knights start ride adventures trail
Lets call on The ledgers
The lovers
The big ones
The small ones the boundaries
The attendance
Discoverers
The conductor
The scientist
The CEO’s
lets call on the sky walkers
The movers
The shakers
Lets call on the curious And bring on the hope
LIFE STARTS HERE

(enjoy it... ;)

Senin, 16 April 2012

Terimakasih


Terimakasih...
karena telah mengisi hari hariku,
tetaplah di situ,
jangan ke mana-mana ya.....




(suatu senja di tanah para dewa)

My heartbeat


berhentilah main kejar-kejaran sayang...
aku sudah lelah...
Mari bermain petak umpet saja..
bersembunyilah yang jauh.. 


 mitral regurgitasi







  triscupid regurgitasi







premature ventricular contractions

Minggu, 15 April 2012

Nostalgi...

Aku bingung harus memulai darimana cerita ini... 
Cerita tentang kalian...

Dia... 
Aku mengenalnya semenjak aku kuliah dulu. Tidak ada hubungan istimewa di antara kami. Dia seperti teman temanku yang lain. Seorang calon dokter yang berpenampilan tenang. Kami kehilangan kontak untuk waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya seorang teman mengabarkan padaku, dia sakit. Gagal ginjal terminal. Dying. Dua kali seminggu harus cuci darah. 
Pertama kali aku menemaninya cuci darah, hatiku sangat sedih. Dokter muda dengan masa depan yang cerah, harus mengalami hal seperti ini.
 Kutawarkan baginya satu ginjalku. Karena golongan darah kami sama. Itu menumbuhkan harapan baru dalam hidupnya. Tapi prosesnya panjang dan ternyata aku tidak memenuhi syarat untuk menjadi donor ginjal baginya. 
Aku tahu, hatinya hancur, harapan hidupnya pupus. 
Apa yang bisa kulakukan untuknya? Hanya menemani dia di hari hari terakhir hidupnya.
Dia pernah menyatakan cintanya padaku. Cinta yang telah lama dipendam sejak masa kuliah  dulu.

Minggu demi minggu berlalu...aku masih menemaninya cuci darah. Kadang sepulang dari rumah sakit, kami berjalan jalan. Pergi ke sebuah pusat perkulakan, aku duduk di troly dan dia mendorongku, bergantian kami melakukannya, sambil tertawa seperti anak TK. Dia pernah memberiku sepasang kura kura pada hari ulang tahunku. Aku gembira sekali. Kura kura yang telah lama ku idam idamkan. Darimana dia tahu aku ingin kura kura? Aku tidak pernah tahu.

Bulan berganti tahun..
Kondisinya mulai menurun. Aku tetap menemaninya. Bersama berbagi headset untuk mendengarkan lagu selama proses cuci darah itu. Rambutnya mulai rontok. Kupunguti satu persatu helai yang berjatuhan di atas bantal.
Suatu hari, dia memintaku berjanji, untuk menemaninya ke Bali saat dia sembuh nanti. 
Tapi janji itu tidak pernah terpenuhi, dia tidak pernah sembuh dari sakitnya. 
14 februari, dia menelponku lama sekali, 3 jam kami berbincang tak bosan. Tiada kata pamit. Tiada firasat.
15 februari, ayahnya menelponku, mengabarkan berita duka itu. Dia sudah pergi. Selamanya. Dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dan namaku adalah kata terakhir yang terucap dari bibirnya. Aku bahkan belum sempat mengucapkan bahwa aku juga mengasihinya dan  aku tak sanggup mengantarnya ke peristirahatan terakhir. 
Menulis ini, membuat hatiku tersayat lagi. Padahal cerita ini sudah lama berlalu.... Tapi ingatannya masih sangat jelas, seperti baru kemarin terjadi..

Engkau...
Bertahun setelah peristiwa itu terjadi. Aku kerap menerima pesan pendek di ponselku. Dari seseorang yang tidak kukenal. Tentu saja tidak kuhiraukan, walau sapaannya demikian santun. Mungkin akhirnya aku luluh dengan kegigihannya. Dan bersedia bertemu dengannya. Di suatu tempat yang sangat ramai, sangat umum. Saat pertama aku melihatnya, mataku terpaku pada sosok itu... Sosok yang mengingatkanku entah pada siapa. Kami berkenalan. Berbincang seperti dua orang teman yang sudah lama tidak bertemu. Berbicara bersahutan seolah tidak ada hari esok. 
Dan ketika aku melihatnya tertawa....kilasan ingatan itu datang... dan aku tahu.. tawanya, kehadirannya, sosoknya, mengingatkanku pada siapa.. Pada dia yang sudah tenang di alam sana.
Aku langsung terdiam. Menahan perih yang datang tiba tiba...
Persahabatan kami tidak berlangsung lama. Tidak banyak yang bisa aku ceritakan tentang engkau.

Kamu...
Waktu terus berjalan.
Aku melihatmu setiap minggu pagi. Duduk 3 baris di depanku, selalu di bangku sama. Seolah bangku itu diperuntukkan bagimu. Tidak pernah kulihat jelas wajahmu. Karena kamu datang lebih dulu dan pulang belakangan. Sampai suatu hari kamu terlambat datang, aku punya kesempatan untuk melihat wajahmu...dan aku terperangah.. wajahmu, sangat mirip dengan wajah engkau... Ah mengapa ini terjadi lagi? Aku pikir ini hanya perasaanku saja. Sampai seorang teman kaget karena mengira kamu adalah engkau.. Barulah aku yakin, bahwa perasaanku benar.
Dia mirip engkau. Dan engkau mirip kamu. 
Kamu bagai titisan dia... 
Dan sejak itulah cerita kita dimulai, sebuah perjalanan panjang tentang cinta dan airmata.... 
Aku tidak mencintaimu karena kamu mirip dia. 
Aku hanya merasa unik sekali perjalananku sebelum bertemu dengan kamu.

Kamis, 12 April 2012

Rabu, 11 April 2012

Untukmu...

hari itu...
senja turun di tengah hutan
suara siamang mulai menghilang
gelap menggayut menemani bulan
pernahkah engkau melihat dunia seindah ini?

pagi itu...
helai daun kering berjatuhan bagai hujan
desau angin menyentuh pepohonan
hangatnya mentari menyentuh hati
pernahkah engkau merasa dunia sedamai ini?

aku tak ingin semua berlalu
aku tak ingin cerita cinta hanya jadi kenangan
aku tak ingin bait bait puisi diam terpendam

aku ingin kita selalu bersama 
dalam damai cinta

(catatan yang telah lama tersimpan, dari suatu masa, di mana hanya ada kau dan aku)
 -cisarua, 2005

Selasa, 10 April 2012

Kamu adalah bahagiaku


 
Cinta...
Maafkan aku yaa, sekian lama kita bersama, ada hal yang selalu aku tutupi dari kamu. Yang terlalu gengsi untuk aku ungkapkan. Sehingga yang kamu tahu hanyalah pengaruhmu yang buruk dan menyakitkan untukku....

Itu unfair buat kamu....
Walau mungkin sebetulnya kamu juga tahu, bahwa jika buruk semua  pengaruhmu untukku, kita tidak akan bersama selama ini.  Kamu pasti tahu, ada sesuatu yang bisa membuat aku bertahan..

Cinta...
Kamu perlu tahu, bahwa kamu adalah bahagiaku....
Kamu membuat aku hidup kembali, bernyawa lagi, punya semangat hidup, bisa tertawa, penuh harapan. Seumur hidupku, belum ada yang pernah membuat aku sebahagia itu...

Kehadiranmu selalu aku tunggu, suaramu selalu ingin ku dengar, bahkan sms sms mu entah apapun isinya, selalu aku nantikan.
Dan bila hal itu terjadi, entah pertemuan, perbincangan di telpon atau sekedar sms, itu cukup menjadi sumber energi baru untukku. Seperti handphone lowbat yang selalu perlu di charge ulang...
Seperti penderita gagal ginjal memerlukan cuci darah setiap minggunya...
Sampai seperti itu? YA....sampai seperti itu.

Kamu juga mengajar aku untuk mempunyai mimpi..
Yang sebelumnya, bahkan bermimpi saja aku tidak berani..
Kekuatan sebesar itu, datang dari kamu, cinta....

Jadi cintaku...kamu tidak useless untukku...
Kamu bergitu berharga.. kamu luar biasa..
Cintaku tidak memakai rumus matematika, berapa tahun kita bersama, itu hanya seperberapa dari seluruh umurku, tidak begitu... 
Kamu adalah seluruh hidupku, bukan hanya setengah, sepertiga atau sepertujuhnya.
Tidak juga bisa memakai timbangan, apa bedanya kalau kamu ada atau tidak.. 
Jelas beda..sangat beda..   
Tanpa kamu, aku bukan siapa siapa, bukan apa apa.. 
Aku hanya tubuh tanpa jiwa. Hampa.. kosong.. 
Bahkan menangis dan tertawa saja sulit buatku. 
Kamu tahu sakitnya hidup seperti itu? Seperti berjalan dalam lautan luka dan berharap mati pelan pelan…


Apakah semua ini cukup membuatmu mengerti betapa berartinya kamu untukku?
Lega rasanya sudah mengungkapkan  semua, yang selama ini terpendam jauh di lubuk hati paling dalam..
Tidak ada tujuan apa apa dari menulis tentang hal ini.. 
Aku hanya ingin jujur..tidak lagi bersandiwara, tidak lagi berbohong pada diri sendiri…!! Karena itu yang paling berat. Kamu bisa membohongi orang lain, tapi kamu tidak bisa membohongi dirimu sendiri.

Terimakasih sudah mau membaca tulisan ini.. . 
Jangan marah ya cinta… kalau aku butuh waktu  hampir satu windu untuk bisa mengungkapkan ini semua.
Di penghujung usiaku, hanya kamu yang aku inginkan..
Hanya kamu...

Forever in love..
 
(semoga pengakuan ini berarti untukmu)

Senin, 09 April 2012

Hampa (pencinta 2)

Aku tahu, banyak orang ingin bertukar tempat denganku. Nyaris tidak ada yang kurang dalam hidupku, ekonomi, edukasi, family semua ku miliki. Aku pun tidak mengeluhkan itu. Aku bahkan sangat mensyukurinya. Bagiku semua sudah cukup. Hidupku indah dan penuh anugerah. 


Aku juga tidak tahu, mengapa saat ini aku merasa hampa. Merasakan kekosongan yang sangat menyakitkan. Aku tidak tahu apa yang membuatku sekosong ini. Mungkin kamu.. Ketika kamu putuskan untuk tidak memilihku, aku tahu aku sudah kehilangan dirimu. Kehilangan separuh dari hidupku, jelas itu membuat sebuah kekosongan yang besar dalam diriku.

Aku cukup pintar untuk mengerti, bahwa aku membutuhkan bantuan, mulai dari doa, buku, teman berbagi cerita, dan banyak hal lain, semua sudah ku lakukan untuk mengisi ke hampaan ini. Sampai aku lelah mencari lagi. 


Tanpamu, hidupku hampa, sunyi, sepi dan perih..
Aku bagai manusia yang berjalan tanpa jiwa, sehari demi sehari kulalui sambil menunggu mati.. 


(diterjemahkan dari isi hati seorang pencinta lainnya)

Sempurna (pencinta 1)

Karena cinta kita sempurna...
Aku tahu tak akan lagi kurasakan cinta sesempurna ini. 
Ingatlah baik baik cinta matiku, bahwa ketika aku harus memilih untuk melepaskanmu, itu bukan karena cinta kita telah usang. Tapi karena aku tidak layak  memiliki cinta yang sempurna itu. 
Kamu tahu ungkapan cinta abadi, cinta sejati, cinta mati atau apapun itu, itu semua rasaku untukmu.


Kamu tahu, bagiku logika tidak ada hubungannya dengan cinta. Bagaimanapun pertengkaran kita, itu tidak mengubah apalagi mengurangi cintaku untukmu. Logika itu bukan hati...


Kalau hanya ada "kita", aku ingin selamanya hidup bersama denganmu. Tetapi tidak ada "kita" di antara "kita". Karena kita memiliki pasukan masing masing dengan sekumpulan prajuritnya. Dan kita mempunyai tanggung jawab terhadap berlangsungnya hidup pasukan kita.


Ada saatnya aku begitu lelah dengan semua ini, sehingga ingin kutinggalkan semua. Kadang aku berharap tidak terbangun lagi dari tidurku. Aku tidak ingin berperang lagi, menaklukkan semua ambisi demi segumpal prestise yang pada saatnya nanti tidak akan berarti apa apa lagi.

Maafkan aku..
Aku tahu ini menyakitkan untukmu. Kamu mungkin tidak tahu, ini lebih menyakitkan untukku.. 
Jangan menyerah.. aku tahu kamu pasti bisa melalui semua ini.
Tuhanpun berpihak padamu. 
Jangan menangis untukku... Aku tak pantas mendapatkan airmatamu,  itu terlalu berharga untuk manusia sepertiku, manusia yang hanya merusak sempurnamu. Aku ingin melihatmu seperti dulu lagi, penuh tawa, ceria dan berbahagia.

Aku tak pandai menyusun kata, tidak mahir dalam mengungkap rasa, yang aku tahu, selamanya, cintaku hanya untukmu...


(diterjemahkan dari isi hati seorang pencinta)

Rabu, 04 April 2012

Kebiasaan aneh yang merusak citra..

- Suka kirim sms buat diri sendiri, dalam rangka menahan diri supaya tidak sms ke seseorang. Terus dibalas sendiri. Seperti monolog gitu.

- Memakai koyo di puser supaya tidak masuk angin. Syukurlah kadang pakai tanktop cukup membantu, kalau lagi tidak ada koyo. 


- Kalau tidur pakai kaus kaki sepasang, tapi bangun tidur, kaus kakinya tinggal sebelah. Kenapa ya?


- Suka ga nahan kepengen nyobain cemilannya chiko anjingku. Aromanya menggugah selera...guk..guk..woof..wooff..


- Tidak tahan ngeres dan berantakan. Di mana mana bawaannya pengen nyapu melulu. Tidur di tenda aja disapu dulu. Lihat bintang berserakan di langit juga pengen nyapuin. Liat macet parah, mobil motor berantakan di jalan, juga kepengen disapu aja.


- Terpengaruh teman, kalau habis renang mengeringkan rambut pakai kanebo!

Selasa, 03 April 2012

Kesasar....

Aku nih lagi cape... Lagi cape jaga perasaan orang, lagi cape mengerti orang lain,  lagi cape basa basi, lagi cape bersosialisasi, lagi cape jadi orang baik (?). 
Intinya lagi mau sendiri, lagi mau selfish, lagi perlu "me time" (waktunya makan mie... :)

Sampai beberapa hari lalu seorang teman mengundangku untuk jadi anggota sebuah situs. Asal tahu saja, aku paling malas ikut hal hal seperti itu. Lagi malas gaul qo disuruh masuk dalam social network. 
Tapi karena aku ingin tahu apa maksud temanku ini, jadi aku coba gabung. 

Sebagai member, diminta untuk upload foto diri. Aku upload foto orang utan yang menurutku lebih imut daripada wajahku. Ternyata adminnya canggih, karena tidak terdeteksi sebagai wajah manusia, foto itu tidak bisa jadi foto profilku. 
Aku mulai heran, situs apakah ini? Qo maksa amat untuk tahu wajah membernya. 
Ternyata itu adalah sebuah situs untuk mencari teman kencan!!! Whakakakakakakak...... (menertawakan pengalaman seseorang yang tertipu mentah mentah oleh teman kencannya dari di dunia maya)

Tapi ternyata ke'orang utan'anku mampu menarik hati beberapa orang untuk berkenalan denganku...
Astaga..orang se'hopeless apa sampai minat berkencan dengan 'primata' seperti aku..

Esoknya aku mengunggah foto asliku, cuma karena ingin tahu apa yang terjadi. Dan sodara sodara, dalam waktu kurang dari 2 jam sudah ada 70 orang yang me'like aku!!! Waduh... Inbox langsung penuh dengan manusia manusia yang mau kenalan. Padahal swear, fotoku biasa saja. Coba kamu foto kulkas 2 pintu, lalu upload, yaa persis kaya gitu.. 

Dan aku mulai panik, karena pernah punya pengalaman tidak menyenangkan sewaktu memajang foto di ruang publik. Fotoku di salah gunakan oleh orang yang tidak berbudi pekerti luhur. Mungkin dia tidak belajar PPKN dulu (fokus beb..fokuss...) okeh lanjut lagi yaa..

Aku mulai cari cara untuk menonaktifkan akun di situs itu. Nanya mbah gugel, bagaimana caranya. Ternyata, aku berhasil mendapat jawabnya dari abah alit. Si abah punya nasib sama denganku, kesasar di situs itu. Bedanya si abah mau non aktif karena hopeless sudah berminggu minggu tidak punya penggemar.. hahahaha abah..abah..masih nyari bah??

Ini perbincanganku dengan admin sewaktu hendak menutup akun :

Aku    : Pilih non aktif akun teet...

Admin : Beb...secepat ini kamu meninggalkan kami? Beri kami waktu sedikit lagi supaya kamu mengenal kami..

Aku     : (kaget..etdaah romantis amat) Ga mau

Admin : Kamu yakin beb? 

Aku     : Yakin 100%

Admin : Kami sedih kamu meninggalkan kami secepat ini. Kapanpun kamu kembali, kami dengan senang hati menerima kamu.

Ga percaya kan? Tapi serius...memang seperti itu kata kata adminnya. Aneh kan situs ini? Mau coba? hahahahaha... jangan deh... 
So, buat kamu yang mengundangku ke situs ini, thanks atas pengalamannya. Lumayan buat seru seruan.. 

Rekapitulasi

 * Soal rasa, tidak bisa diperdebatkan. Apa yang aku rasa, tidak bisa di argumentasikan olehmu. Kamu mungkin bisa menjelaskan segala sesuatunya, tapi perasaanku adalah hak'ku. 


* Sahabatku bertanya : 
"Berapa lama kamu bisa marah? Paling lama sejenak saja, ya kan?"
Ah dia belum tahu, kalau aku juga bisa kehabisan rindu, bisa kehabisan rasa. Dan jika saat itu tiba, aku bisa berhenti mencinta. Akan tiba batasku.


* Aneh, ada orang yang lebih mengerti jika aku memaki. 


* Pernahkah kamu berharap tidak pernah lagi bangun dari tidurmu? 


* Tidak ada yang ikhlas untuk disakiti. Tidak juga aku, bukankah begitu?


* Kadang rasanya ingin marah pada diri sendiri, mengapa begitu mudah dilukai, lagi dan lagi. Manusia bodoh.


* Kamu mungkin tidak tahu kamu sudah membuatku sadar, bahwa aku memang tidak berperikemanusiaan, tidak punya hati, tidak layak dicintai, pengecut, sumber masalah, tidak berguna, cuma mau enaknya saja, kerdil....
"Astaga, tega banget yang sudah membuatmu merasa seperti itu!"
(siapa orang yang mampu membuatmu sadar? aku sangat berterimakasih padanya :)


* Kesadaran itu awal dari perubahan. Karena hidup itu pilihan. 


* Aku memberimu bahagia, tapi kamu memberiku derita. 
Aku memberimu telinga, tapi kamu menyuruhku diam saat aku bercerita.
Aku menemanimu, tapi kamu memperalat aku. 
Aku memberimu tawa setelah kamu berduka, tapi kamu memberiku tangis dan luka.


* Untukku, munafik itu artinya lain di hati, lain di bibir, lain di tindakan. Menurut kamu?


* Tidak cukupkah cintaku untukmu?  
Mengapa masih harus menerimanya kembali saat dia membutuhkan kamu? Kamu tahu pasti, seperti apa dia itu! 
Aku menjaga hatimu, tapi kamu tidak menjaganya untukku. 
Apakah dia menjaga hatimu? Jika ya, aku yang akan pergi!!
Tapi dia tidak pernah menjagamu. Dia hanya peduli pada dirinya sendiri. Dia bilang itu cinta? Itu bukan cinta!!


 

Senin, 02 April 2012

I'am Lucky

Hidup tidak berhenti di sini. Akan selalu ada cinta yang yang lain. Cinta yang berbeda. Seperti sebuah foto di kameraku. Si empunya wajah mungkin tidak tahu kalau aku mengambil gambarnya. Wajah yang sedang tertawa entah pada siapa. Aku jatuh cinta padanya. Tepatnya jatuh cinta pada buah pikirnya, pada karyanya, pada goresan tangannya dan pada caranya menghapus air mataku. Entah mengapa, empunya wajah itu, selalu menjadi orang yang tepat untukku, pada waktu aku galau, dia ada, pada saat aku berduka, dia setia. Bagaimana mungkin aku tidak jatuh cinta pada orang seperti itu. Hari ini dia sedang berbahagia, begitu juga aku. Aku bahagia untuknya.


Hidup tidak berhenti di sini. Akan selalu ada cinta yang lain. Cinta yang berbeda. Seperti cinta seorang teman lama. Dia yang memendam cinta sekian lama dan akhirnya kuketahui juga. Aha... Aku jatuh cinta padanya. Tepatnya jatuh cinta pada caranya mencintaiku. Bisa bisanya dia mencintai dalam diam, menutup rapat semua dengan selubungnya. Tapi siapakah yang bisa menyembunyikan cinta? Suatu saat selubung itu akan terbuka juga. 

Hidup tidak berhenti di sini. Akan selalu ada cinta yang lain. Cinta yang berbeda.  Seperti cinta seorang sahabat yang menangis untukku ketika aku sakit. Cinta seorang sahabat yang kerap mencariku untuk berbagi derai tawa atau sekedar bergosip semata. Cinta seorang sahabat yang jarang bertemu tapi kita sama sama tahu  bahwa hati kita tetap menyatu sehingga pertemuan akan selalu ditunggu dengan penuh rindu.


Terimakasih kalian, yang sudah membuatku mengenal wajah wajah cinta, yang membuatku merasa istimewa karena dicintai dengan cara yang berbeda.
Terimakasih kalian, yang sudah membuat hidupku lebih berirama, yang sudah membuat jantungku mau berdegup lagi. Kalian nafas hidupku. Kalian irama bagi laguku.

Betapa luar biasa DIA yang sudah memenuhi semua kebutuhanku akan kalian. 
Betapa luar biasa DIA yang mengenalku secara detail dan memberiku bahagia.
Betapa beruntungnya aku, karena memiliki DIA dan kalian...
UntukMU kuberikan seluruh cintaku.
 

Curcol..

* Mengeluh itu, menambah berat bebanmu dan merenggut bahagiamu.

* Suatu hari nanti, kamu hanya bisa bertemu denganku di dalam kenanganmu.

* SMS, barisan kalimat yang kadang ditunggu, kadang dibenci, kadang membahagiakan, kadang membuat galau, kadang membuatmu tertawa, kadang tidak berarti apa apa. Lihatlah kekuatannya. Sekarang pilihanmu adalah membuatnya menjadi pembangun atau perusak harimu.

* Apa yang disebut jodoh? Ketika aku menikah denganmu? (Muka Komik) 

*Bahagiakanlah orang yang membuatmu bahagia, jangan malah menyakitinya. Karena kelak kamu akan menyesal.

*Jangan suka mengukur orang lain dengan gelas takarmu sendiri.

Hatiku bukan pualam

Kamu tahu dengan pasti, aku baik hati, atau mungkin lebih tepat, mudah dibodohi. Karena itukah kamu jatuh cinta padaku? Wanita yang mudah kamu tinggalkan, seperti sampah yang harus dibuang supaya tidak menodai prestise hidupmu? Yang kemudian, suatu saat kamu hampiri kembali, dan dengan bersimpuh kamu punguti satu persatu serpihan sampah yang pernah kamu buang dulu. 

Apa seperti itu aku bagimu? Kebaikanku, cintaku, membuatmu berpikir kamu bisa kembali padaku kapan saja, karena kamu tahu aku akan selalu menerimamu. Untuk menjadi tempat curahan hatimu saat galau melanda, saat tak ada lagi tempat mengadu, saat kamu butuh tempat bersandar, saat kamu butuh kedamaian, ketenangan dan bebas dari semua tekanan hidup. 

Aku mungkin seperti itu... Tak lagi bisa membedakan apa itu  cinta, baik hati, bodoh atau sedikit harga diri.
Yang aku tahu hatiku bukan pualam, yang keras dan tahan goresan, yang tidak bercacat walau tertimpa beban.
Hatiku sudah lama hancur dan kepingannya berserakan entah kemana. Tak bisa lagi kembali dibuat utuh.

Bisakah kamu mengerti itu?
Belum cukupkah derita dan luka yang kamu beri padaku?

Minggu, 01 April 2012

Bagaimana kamu mengenangku kelak?

Kalau aku sudah tidak bersamamu lagi, bagaimana kamu mengenangku?
Seperti apa aku yang ada dalam ingatanmu?
Seorang gadis manja, yang cerewet, cengeng?
Atau seorang wanita yang menjadi pelabuhan bagi jiwamu yang lelah?

Bagaimana artiku untukmu dan apa harapanmu terhadapku?
Apakah aku yang kamu inginkan sebagai orang yang akan menemanimu menghabiskan hari tua bersama?
Atau kamu pikir, kamu tidak dapat menaruh harap apapun, seolah tidak ada masa depan bagi kita? 
Karena kita hanyalah manusia manusia pengecut yang tidak berani memperjuangkan cinta kita?  


Aku mencintaimu, kamu tahu itu. Tanpa aku perlu mengatakannya.
Kamu mencintaiku, aku juga tahu itu. Walau kata cinta tidak lagi terucap dari bibirmu.


Saat ini yang kita miliki bukan masa depan, tapi hanya kenangan yang lama kelamaan akan memburam seiring dengan berjalannya waktu, dan akan tergantikan dengan kenangan kenangan lain.


Karena itu, sebelum kenanganmu tentang aku pudar, bolehkah aku tahu, seperti apa kamu akan mengenangku kelak?