Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Senin, 02 April 2012

Hatiku bukan pualam

Kamu tahu dengan pasti, aku baik hati, atau mungkin lebih tepat, mudah dibodohi. Karena itukah kamu jatuh cinta padaku? Wanita yang mudah kamu tinggalkan, seperti sampah yang harus dibuang supaya tidak menodai prestise hidupmu? Yang kemudian, suatu saat kamu hampiri kembali, dan dengan bersimpuh kamu punguti satu persatu serpihan sampah yang pernah kamu buang dulu. 

Apa seperti itu aku bagimu? Kebaikanku, cintaku, membuatmu berpikir kamu bisa kembali padaku kapan saja, karena kamu tahu aku akan selalu menerimamu. Untuk menjadi tempat curahan hatimu saat galau melanda, saat tak ada lagi tempat mengadu, saat kamu butuh tempat bersandar, saat kamu butuh kedamaian, ketenangan dan bebas dari semua tekanan hidup. 

Aku mungkin seperti itu... Tak lagi bisa membedakan apa itu  cinta, baik hati, bodoh atau sedikit harga diri.
Yang aku tahu hatiku bukan pualam, yang keras dan tahan goresan, yang tidak bercacat walau tertimpa beban.
Hatiku sudah lama hancur dan kepingannya berserakan entah kemana. Tak bisa lagi kembali dibuat utuh.

Bisakah kamu mengerti itu?
Belum cukupkah derita dan luka yang kamu beri padaku?