Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Sabtu, 02 Februari 2013

Gila

Hanya dengan dia, aku bisa santai berbicarakan tentang wanita.
Kami menyukai tipe yang sama. 
Rambut sebahu, tubuh sintal, pinggang ramping, dada dan bokong yang padat. 
Tak masalah berkulit hitam atau putih. 
Kami juga tidak menyukai wanita yang pintar karena terkesan sok tahu.
Kami suka yang lugu tapi bukan dungu. 
Sampai suatu ketika, kami jatuh cinta pada wanita yang sama. 
Bagai lomba kami berusaha mendekati wanita itu. 
Awalnya aku yang menang. 
Wanita itu kerap berbagi cerita dan pergi bersamaku. 
Tapi ternyata bukan aku yang dia cinta. 
Dia mencintai dia. 
Dan aku tidak terima. 
Aku marah membabi buta. 
Hingga suatu malam ku ambil pisau dan kutusuk dia dalam lelapnya. Bertubi tubi sampai dia mati. 
Jika dia tidak menjadi milikku, dia pun tidak boleh memilikinya. 
Hanya dalam hitungan jam polisi datang. 
Dan aku digelandang ke dalam kandang. 
Entah berapa lama sudah waktu terbuang untuk sidang. 
Di sinilah aku sekarang. 
Bersama orang orang bermata jalang dan suka berdendang. 
Kadang saling menendang jika merasa ditantang.
Mereka bilang aku perempuan gila. 
Aku bilang mereka sarap.
Apa bedanya?