Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Sabtu, 11 Februari 2012

Galau....


Hari Sabtu....
Hari galau sedunia…
Hari ini ada beberapa hal yang membuatku galau..

*Mendengarkan rhythm of love nya mustang*

*Makan…* 
Sudah dua bulan ini, aku mudah muntah, setiap kali perut di isi malah jadi mual, kembung, nyeri dan akhirnya sesak nafas sampai megap megap seperti ikan koi. 
Alhasil tiap makan aku jadi degdeg'an…takut sakit.. 
Herannya ga kurus juga…bête bête bête… 
(soalnya stock masih banyak beb, hihihi….) 
Kata kardiologku memang begini efek sakit dan obatnya.
GAPAAPAAA....

*Berenang sambil tidur…*

Bukan sulap bukan sihir, sejak aku minum obat dari kardiologku yang tampan itu, debarku jantungku mulai berkurang. 
(swear dok, kamu tampan sekali, jelas aritmiaku kambuh kalau bertemu denganmu.. mengapa kita mesti berjumpa sebagai pasien dan dokternya yah?)
Tapi obat itu, walau cuma setengah tablet kecil, efeknya luar biasa, tidak cuma mengurangi debar, melainkan juga bisa membuatku merasa seringan bulu ayam.. melayang layang..
Mungkin ini efek obat, sewaktu aku sedang berenang, tiba tiba aku merasa mengantuk, kantuk yang tak tertahankan, aku tidak bisa berpijak karena kedalaman kolam yang hampir dua kali tinggi badanku…aku harus tetap berenang.. 
Lama kelamaan semua menjadi buram, tepian kolam tidak lagi terlihat dan air kolam jadi terasa sangat dingin, membekukan.. Membuatku tidak bisa bergerak.. 
Tiba tiba aku mulai dicekam rasa takut., konyol kalau sampai terjadi apa apa di sini. Aku mencoba  berenang sekuat tenaga, aku pasti bisa meraih tepian kolam... Rasanya jauuh sekali… 
Dan kolam renang pada pagi hari di musim penghujan ini, sangat sepi..(uuffhh, ternyata aku rindu kalian 'pasukan bodrex' yang suka meramaikan kolam ini)..  
Akhirnya tepi kolam berhasil kuraih..Jantungku berdebar tak henti henti.. aku benar benar takut tadi… Hampir saja...

*Malam setelah hujan*
Sudah tengah malam, tapi aku belum juga mengantuk...
Kubuka jendela kamarku lebar lebar.. 
Udara malam yang dingin menerpa kulitku.. membuatku menggigil.. Kunikmati kotaku setelah hujan…. 
Di luar sudah sepiiii…. Lampu lampu temaram… 
Air hujan di pucuk cemara angin seperti ratusan berlian kecil yang menggantung… berkilauan.. 
Indahnya hening.... 
Dan pikiranku melayang pada suatu masa…
Pada malam pertama perjalanan kita, sewaktu kita tidak mendapatkan penginapan di mana mana. Dan kita melanjutkan perjalanan, membelah kota yang tidur, hanya ditemani sinar lampu dan jalan yang lengang..
Gagahnya kamu di belakang setir, pandangan matamu lurus ke jalan…
Aku bertanya, apakah kamu sudah mengantuk?
Kamu menjawab, belum.. 
Tapi aku tahu, kamu sebenarnya sudah lelah, sudah enam belas jam kamu berkendara.
Jika mengingat hal itu,  hatiku rasanya sakit sekali.. Kamu tidak mengeluh.. Kamu tetap bercerita tentang ini itu.. dan aku bukan memberimu perjalanan yang indah, tapi perjalanan yang penuh ketakutan.. Karena sampai dua minggu ke depan, kamu tidak bisa beristirahat dengan baik… Sibuk menjaga dan mengurusi aku.
Maafkan aku, atas semua keletihan yang kutimbulkan, atas kekhawatiran yang kamu rasakan..
Andai aku bisa menebus waktu yang sudah berlalu, ijinkan aku mengulang  kembali  semua perjalanan kita, tanpa cacat....
Jam sudah menunjukkan angka dua sewaktu akhirnya kedip mataku mulai memberat….
Kututup jendela, kubaringkan tubuhku, segulir airmata menetes..
Aku tertidur membawa bayang bayang jalan yang sepi dengan kamu yang masih berkendara dan  pandangan matamu yang menatap lurus ke depan..

* Pagi sesudah hujan semalam...*
Paginya aku terbangun dengan hati yang melow..
Dalam kondisi seperti itu, tetanggaku bercerita,  adiknya yang menderita kebocoran jantung sepertiku, sudah di operasi untuk mengganti katup, sementara ayahnya memakai alat pacu jantung, karena aritmianya, seperti aku juga.. 
Sedangkan masalahku adalah keduanya... Saat dia bercerita, bukan itu yang membuatku galau, tapi kata-katanya berikut ini…
“mba..kebanyakan penderita penyakit jantung, lama kelamaan kondisi kesehatannya menurun..semua keluhan intensitasnya meningkat…sampai akhirnya harus dilakukan tindakan..”
Aku jadi ingat kata kata mu.. 
Pasti ada cara untuk menyembuhkan kamu, kamu harus tetap punya semangat...
Tapi beberapa minggu kemudian kata katamu berbeda...
Kamu itu sakit beb.. Kalau sekarang lagi baikan, bukan berarti  kamu sudah sembuh dan tidak perlu menjaga kesehatanmu lagi. 
Sembuh total seperti dulu mungkin tidak bisa lagi beb.. 
Tapi kamu bisa menjaganya, setidaknya tetap seperti sekarang, kalau tidak bisa lebih baik lagi. 
Tak perlu berterimakasih karena aku sudah menjagamu, buktikan saja kamu bisa menjaga kesehatanmu, itu cukup untuku..
Jadi sewaktu kamu mengatakan itu, kamu sudah tahu bahwa kesehatanku akan semakin  menurun?
Karena itu kamu memintaku untuk menjaga diri?
Dan semua literature yang pernah ku baca, teringat kembali… 
Jantung itu organ yg sangat luar biasa.. 
Dia berdetak 115.200 kali setiap hari…
80 kali per menit..
Seumur hidup kita... dia tidak pernah berhenti berdetak… bahkan ketika kita tidur… 
Itu yang namanya setia sampai mati..

*Mimpi….* 
Beberapa minggu lalu mamaku bermimpi, dalam mimpi itu berkumpul semua keluargaku yang sudah almarhum, oma, opa, om, sampai papaku…
Mamaku bertanya, “Qo pada ngumpul, memang mau ada apa? “
Omaku menjawab, “lagi menunggu jenazah datang… “
Mamaku terkejut, “hah? Jenazah siapa? Siapa yg meninggal?
Dan mamaku  terbangun tanpa tahu jawabnya…. 

Di tempat yang lain, seorang temanku bercerita, jeram di sungai Serayu tempat aku dulu pernah jatuh sewaktu berarung jeram, sudah memakan banyak korban jiwa.  
Lanjut temanku ;  
Aku qo mimpiin kamu yaa beb…
Kamu lagi nyanyi café, swaramu bening sekali..tapi lagumu sedih…
Dan sewaktu aku terbangun, aku teringat seorang rekanku, aku pernah memimpikan dia, sebelum dia meninggal beb.. 
Jangan berarung jeram dulu ya beb…(?)
Kamu baik baik saja kan? 
Aku kuatir sama kamu…
Aku rindu dan tidak mau kehilangan kamu.. 

Kemarin aku lihat berita yang mengabarkan seorang gadis yang tewas setelah terjatuh sewaktu sedang berarung jeram. Gadis belia dengan masa depan yang masih terbentang luas di depan.. 
Selamat jalan dik.. 
Beristirahatlah dalam damai...

Dan dua minggu lagi, ada pekerjaan yang mengharuskan aku berarung jeram... 

Kematian itu suatu hal yang pasti terjadi, yang tidak pasti hanya waktu dan caranya...
Galauku hari ini, cukuplah sampai di sini..