Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Jumat, 10 Februari 2012

Rindu...

Selamat pagi... 
Buat kamu yang ada di dalam kepalaku...

Terimakasih sudah mampir semalam.  Aku sungguh tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu. Mendengar suaramu. Memandangmu duduk di depanku sambil mengenggam segelas teh hangat. Dan duduk dalam diam. Sudah berapa lama kita tidak bertemu? Satu bulan? Dua bulan? Satu tahun? Dua tahun?Sejak kamu pergi tanpa kata. Mengapa rasanya sudah lama sekali? Benarkah cinta menahunkan detik ketika kita tidak bertemu dan mendetikkan tahun ketika kita bersama?

Apa yang membawamu datang malam ini? Rinduku? Rindumu? Ceritaku yang sudah membuncah dalam dada? Atau ceritamu yang sudah penuh dan nyaris tumpah? Aku tadinya tidak pernah tahu kalau kamu punya banyak cerita, karena kamu lebih sering diam dan menyimak dengan baik cerita ceritaku.  Tapi ketika kamu mulai berkata kata, ada rasa heran dan takjub, darimana kamu mengetahui semua hal itu. Mungkin kalau aku ikut kuis, jika sudah habis jawabku, dan tersedia bantuan "phone a friend", aku akan memilihmu.
Tapi dari ceritamu juga, aku tahu, bahwa kamu membawa luka dan kamu terkadang gamang tapi berusaha tetap tegar. 

Tapi malam ini kamu tidak membawa cerita, kamu hanya diam, menatapku dalam dalam..
Aku pernah melihatmu kuatir,
aku pernah melihatmu ketakutan,
aku pernah melihatmu kebingungan,
aku pernah melihatmu tertawa,
aku pernah melihatmu terpesona,
aku pernah melihatmu menerawang,
tapi aku belum pernah melihatmu berkaca kaca seperti sekarang ini.. 
Katakan apa yang harus kuperbuat?
Menggenggam jemarimu? Memelukmu? Memberikan bahuku? Atau apa? Tolong dijawab...
Apakah yang membuatmu sampai sedih seperti itu? Aku?Atau siapa? 
Tolong dijawab...

Please, jangan pergi dulu.. 
Bisakah temani aku sebentar lagi..? 
Karena sesaat lagi pagi datang, kamu akan pergi dan aku tak tahu kapan bisa bertemu denganmu lagi...

Baiklah...baiklah... 
Aku tahu waktuku tinggal sedikit, dan lagi lagi semua tanyaku tak terjawab, tapi setidaknya rinduku terobati. 
Dan sebelum kamu pergi, ijinkanlah aku berterimakasih, karena kamu sudah datang malam ini..
Berjanjilah datang lagi esok hari...
Walau hanya dalam mimpi...  
Seperti saat ini.. 


(thanks to someone yang selalu mendengar ceritaku dan membaca tulisanku, kamu tahu yang ku maksud itu kamu.. ;)