Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Sabtu, 06 Oktober 2012

patah...



Kita juga punya kenangan kan?
Punya...
Apa?
Hmm... Ingat tidak, waktu aku kelaparan jam dua dinihari dan kamu mengantarku mencari warung mie yang buka. Aku makan mie rebus dan kamu menunggu saja. Pulangnya kita lewat pasar tradisional, di sana denyut kehidupan sudah dimulai sejak dini hari. Truk truk menurunkan sayuran. Kuli panggul sibuk mengangkat barang barang. Udara masih minim polusi. Subuh yang indah.
Itu saja?
............

Aku juga tidak mengerti. Mengapa tidak banyak kenangan yang kita miliki.
Ketika aku kemping, aku berharap bisa kemping sama kamu.
Ketika aku mendaki gunung, aku berharap bisa mencapai puncaknya bersama kamu.
Ketika aku ada di air terjun, di tepi pantai, di sebuah pulau, di tengah laut, di ketinggian 30000 kaki, di gelapnya sebuah gua, di sebuah candi, museum, cafe, bioskop, mall, rumah sakit, kantor dan lain lain... aku berharap bisa bersama denganmu.  
Ketika aku bernyanyi, menari, tertawa atau menangis, aku juga berharap kamu ada untukku.
Akupun berharap ada untukkmu. 
Bertahun tahun kuharap itu, sampai akhirnya perlahan harapanku pupus sudah.

Apakah kamu pernah mencintaiku? masih mencintaiku? dan akan tetap mencintaiku?
Apakah kamu bahagia bersamaku?
Apakah kamu menginginkan aku menemanimu menghabiskan hari tua kita bersama? 
Kamu tidak pernah mau menjawabnya.

Kalau pertanyaan yang sama, kamu tujukan kepadaku, bolehkah aku menjawabnya dengan jujur?
Atau kamu lebih suka aku tetap diam? Seperti biasanya?

Aku ingin bicara...
Bicara saja..
Hubungan ini tidak fair untuk kita. Kamu berhak bahagia dengan seseorang yang kamu cinta. Tinggalkan aku...
Aku akan tinggalkan kamu, jika ada seseorang yang akan menggantikan aku..
Aku bahkan aku terpikir untuk itu..
Ya sudah kalau begitu..
Tunggu dulu.. Mengapa kamu masih memilih untuk bertahan?Tidakkah semua ini terlalu menyakitkan untuk kita?
Aku tidak mau membahasnya lagi...

Seperti yang sudah sudah, hatiku kembali patah dan tak berdaya.

Kamu pernah merasa luka? Itu. Itu aku sedang luka sampai tidak bisa menjelaskan seperti apa rasanya. Seseorang yang bersamaku, tapi tidak bisa aku buat bahagia. Seseorang yang bersamaku, tapi tak memiliki cinta untukku. Bisa kamu bayangkan lukaku seperti apa?
 

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kita, karena tiba-tiba saja muncul sebuah pertanyaan yang menyesakkan,
"Sampai berapa lama kita akan bisa bertahan, kalau kamu saja tidak cinta dan tidak bahagia memilikiku?"
Karena ketika jatuh cinta, seseorang itu akan juga memikirkan kebahagiaan orang yang bersamanya, berusaha tidak membohonginya, berusaha tidak melukainya. 

Berbahagia berdua, bukan sendiri-sendiri.
 

Jika mencintai saja tidak, bagaimana kamu bisa berpikir tentang aku?

(blue font is from http://www.namarappuccino.com/2012/10/tidak-bahagia.html#more)

 http://www.lifelovequotesandsayings.com/