Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Jumat, 27 Desember 2013

Resign....

Tak ada yg salah dengan keputusan kita untuk bersama dulu. Juga tak ada yg salah ketika kita bertumbuh dan berubah. Sehingga ruangan ini terasa menyempit dan kita butuh ruang yg lebih besar. Namun sayang, ruang sebesar itu tak ada. Sehingga salah satu dari kita harus keluar dari sini. Dari ikatan yg semakin menyesakkan ini.
Mengapa harus memaksa bertahan jika sudah tak nyaman? Aku tidak pernah memandang perpisahan sebagai hal yg buruk, dan saat ini kita membutuhkan jarak agar tidak saling menyakiti.
Aku sudah lama kehilangan gairah hidupku bersamamu. Aku tak lagi punya mimpi akan masa depan. Aku terlalu luka untuk bisa berbahagia.
Aku sudah mengabdi. Juga sudah melayani. Jadi jangan lagi disumpahi agar cepat mati.
Setengah umurku sudah kuhabiskan bersamamu. Dan kini kutahu yg kumau, aku tak ingin menua bersamamu. Aku tak perlu restu atau persetujuan dari siapapun untuk menentukan masa depanku sendiri. Ini hidupku.
Sudah kulewati saat-saat emosional dan ketika kuambil keputusan ini, hati dan pikiranku tenang. Jadi tak perlu kau ragukan, karena aku sudah mempertimbangkannya sejak lama.
Aku yakin aku mampu bertahan hidup tanpamu, kamupun demikian. Kita pasti mampu melewati saat2 berat ini, kita sudah pernah melakukannya dulu bukan? Bedanya hanya sekarang kita harus melewatinya sendiri2, karena setelah ini tidak ada lagi "kita". Aku mengasihimu tapi maafkan aku, aku ingin resign...