Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Jumat, 23 Desember 2011

Tunas...

Aku tidak mengira...dan tidak menyangka... Akan bertemu seseorang lagi dan itu adalah "dia". Awalnya beberapa bulan lalu, dokter mendiagnosa, aku punya kelainan di katup jantung, yang kerap membuatku sesak nafas dan berdebar tidak karuan, seperti orang yang sedang jatuh cinta. hehehe...Dan karena rasanya beban hidup sudah memberat, aku pikir aku butuh liburan..Dan pergilah kami, aku dan dia..
Aku mengenalnya sudah cukup lama, dia kakak temanku. Kami sering jalan bersama terutama untuk urusan pekerjaan,atau hanya hangout..Singkat cerita berangkatlah kami ke Bali lewat jalan darat...naik mobil!! Benar2 sebuah test ketahanan tubuh, untukku yg belum pernah ke Bali lewat jalan darat. Naluri adventurir ku menggebu gebu... Namun ternyata jantung ku tidak mau kompromi...Hari ke dua di jalan, sesak nafas ku mulai kambuh...duh rasanya seperti ikan kekurangan air..Bernafas menjadi pekerjaan yang sangat berat... Sampai akhirnya aku tidak sadarkan diri, karena poxia (berkurangnya asupan oksigen ke otak) Itu syncop ku yang pertama.. Terbayang bagaimana paniknya dia sewaktu melihatku pingsan.. Baginya lebih baik mengotak atik mobil rusak daripada harus berhadapan dengan orang sakit...
Bagaimanapun, perjalanan terus berlanjut...Tempat tempat indah yg kami lalui, rasanya mampu mengobati sakitku...
Setibanya di Bali, di tengah kelelahan yg samar ku rasakan, aku mulai sesak lagi... trus menerus...aku jadi tidak mengerti harus bagaimana.. Karena belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Apakah harus beristirahat ataw melakukan kegiatan seperti biasa? Tapi semakin aku memaksakan diri, semakin menjadi sesaknya...Setelah beberapa kali aku tak sadarkan diri, dia mulai mahir memasangkan selang oksigen.. mahir menyusun tumpukan bantal yang nyaman  di punggungku... mahir menyuapi teh hangat dengan tangan gemetarnya.. mahir memasangkan kaus kaki pada kaki dinginku.. dan mahir dalam banyak hal lain..
Aku tau, sejak itu pandangan matanya tidak pernah lepas memperhatikan aku..ntah sewaktu aku tidur, bangun, atau sewaktu berkedip sekalipun... Mungkin rasa kwatir membuatnya seperti itu.. Akhirnya karena kondisiku yang belum juga membaik, kami pergi ke rumah sakit. Dan perjalanan ini menjadi "Hospital Tour"untukku..

hmmm...sepertinya aku harus melanjutkan cerita ini nanti.... karena nafas ku mulai terasa sesak lagi... Rehat sejenak yaa...