Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Selasa, 12 Juni 2012

Supir taxi...

Masih ingat cerita supir taxi yang kaget waktu melihat aku mengurai sasak sanggulku? Aku sudah bilang, jangan menoleh ke belakang, eh dia malah ngintip dari spion. 
Dasar otak lelaki. Dikira aku mau ganti baju kali. Akhirnya dia kaget sendiri, liat genderuwo berambut awiq awiq di belakang kursi..

Masih ingat cerita supir taxi, yang mendahuluiku  menceritakan isi hati, sampai dia nangis sendiri, bikin aku illfeel dan ga mood untuk cerita lagi.

Ini cerita supir taxi yang beda lagi.

Dia cerita tentang istrinya yang berasal dari suku tertentu. Istrinya ini keras sekali. Suatu hari sepulang kerja, dia tidak melihat anjingnya menyambutnya. Dia bertanya pada istrinya :
Bu...anjing anjingku mana?
Sudaah, makan dulu sana. 
(iklan banget ya..)
Setelah makan, dia bertanya lagi.
Bu.. anjingku mana?
Yang kamu makan tadi itu apa? 

Waaaakkkk....Aku mau muntah. 
Chiko ga boleh dekat dekat dengan perempuan dari suku itu!! 
Dia lebih kejam dari Aki dan Pepe...


Supir taxi melanjutkan ceritanya. 
Itulah kenapa orang dari suku itu keras, galak. Karena mereka suka makan anjing. Anjing itu berdarah panas. Yang makan jadi buas. 
Sejak itu, istri saya, saya suruh makan rumput rumputan...supaya lebih jinak.


Tapi masalah ga cuma sampai di situ. 
Dia itu pandai sekali menggeledah, ga ada yang bisa saya sembunyikan darinya. Uang di selipan dompet sampai di selipan kaus kaki pasti ditemukan juga. 
Saya sudah suruh dia untuk melamar kerja jadi satpam bandara. Supaya ada penyaluran. Dari hobinya menggeledah dan penciumannya yang tajam seperti anjing, dia bisa menemukan penyelundup narkoba, di manapun mereka sembunyikan narkoba itu.  
Cocok juga karena badannya besar, tampangnya seram, suaranya berat. Siapa ditonjok langsung KO. Mana berani macam macam.


Aku ga tahu mesti tertawa atau takut mendengar ceritanya. Apakah itu cerita lucu atau cerita pahit...
Hidup itu pilihan pak supir, entah istrimu itu pilihanmu sendiri atau 
kamu yang memilih untuk menerima jika dijodohkan, itu tetap pilihanmu...
Semua konsekwensi akan ditanggung olehmu sendiri.