Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Minggu, 10 November 2013

my an unexpected journey

Ingatkah kamu ketika di satu acara aku menyemprot tubuhmu dengan selang air? Kamu tidak berkelit dan tidak membalas, hanya tertawa lebar membiarkan tubuhmu basah. Entah mengapa belakangan ini moment itu terbayang bayang dalam ingatanku. Mungkin karena aku sedang rindu dan akan selalu rindu padamu.

Tahukah kamu, bahwa aku kerap melewatkan sebuah momen atau suatu masa. Tidak menyadari dan tidak menikmati sampai semuanya terlewat.
Aku pernah tidak menyadari bahwa di usia tertentu, wanita sedang cantik-cantiknya. Aku tidak menyadari bahwa seseorang pernah begitu mencintaiku. Aku tidak menyadari bahwa kekuatan dan semangatku untuk bekerja sangatlah besar. 
Tapi aku bersyukur, karena aku sangat menyadari dan menikmati kebersamaan kita, walau hanya sejenak saja. 
Aku tahu, aku tak perlu mencarimu saat kamu tidak ada, aku hanya perlu menikmati hadirmu saat kamu ada. Aku tidak peduli jika kisah kita dikatakan cinta sesaat. 

Malam ini menjadi puncak rinduku, betapa aku ingin kamu hadir saat ini, memeluk tubuhku dan menenangkan aku, sehingga aku tak perlu takut menghadapi operasi esok hari. 
Kamu pernah bilang bahwa aku seperti seorang yang sedang putus harapan. Padahal sama sekali tidak, aku justru sedang berbahagia menikmati hidupku. 

Beberapa hari ini aku begitu takut, aku juga tak tahu mengapa. Ini operasi ke enam yang pernah kulakukan. Kamar operasi tidak lagi menyeramkan, pelayanan yang kurang baik lebih menyebalkan dan sakit setelah operasi lebih menakutkan. Kali ini aku tidak mau mengurus apapun, sesekali aku ingin melihat bagaimana keluargaku mengurus aku. 

Rasanya seperti mimpi kalau akhirnya perjalanan hidupku seperti ini. Menderita sakit yang membuatku tidak lagi sekuat dulu. Bertemu denganmu lalu saling jatuh cinta dan entah bagaimana akhirnya. Kuharap kita bisa bahagia. Ada banyak bentuk hubungan bukan?  

Hari sudah semakin larut dan aku mulai mengantuk. Semoga besok operasiku berjalan lancar. Walau beberapa minggu aku harus mengistirahatkan lengan kiriku (yang berarti aku libur menulis dulu), aku harap kesehatanku segera pulih dan aku bisa beraktifitas lagi. 

Aku juga berharap kita bisa segera bertemu lagi. Bercanda dan bercumbu seperti dulu, sebelum aku lupa wajahmu.