Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Senin, 17 November 2014

Kamu dan hujan

Sebenarnya aku tak ingin bahagiaku bergantung pada cuaca, entah hujan atau panas. Tapi yang terjadi, hujan memang memberiku damai yang tak kutemukan kala kemarau.
Dan hujan membawa ingatanku tentang kamu....
Tentang kita yang santai berjalan tanpa tergesa, di suatu senja saat hujan lebat mendera. Menangkup tangan di dada, seolah hendak melindungi diri dari dingin yg menerpa.
Kamu berjalanlah dulu, supaya tidak basah tubuhmu, kataku.
Kamu tertawa, dan balas berkata, aku senang berjalan bersamamu, walau itu di bawah hujan.
Tapi nanti kamu sakit, kataku lagi.
Hahahaha, tidak manisku, sama sepertimu, hujan tak akan menyakitiku, jawabmu.
Itu sepenggal cerita kita di musim hujan yang lalu. Tentang lelaki yang tidak mengajakku bergegas untuk bernaung, karena dia tahu betapa aku mencintai hujan seperti aku mencintainya.
Dan kini, musim hujan kembali. Hanya sayang, hujan datang sendiri tanpamu menyertai.
Kasih, sungguh aku akan bahagia walau hanya mendengar kabar tentangmu. Bahwa kamu baik-baik saja, sukses dalam karirmu dan menikmati musim hujan kali ini, mungkin dengan seseorangmu.
Biarlah perih yang meretas di hati, kunikmati sendiri.
Kuteruskan lagi langkah, menikmati hujan yang mulai menetes di kepala berbaur dengan airmata. Indahnya cinta dan hujan memang tak ada duanya....

#EdisiRindu