Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Rabu, 01 Maret 2017

Sudah genap

Mungkin ini malam terakhirku
Mungkin aku tak sempat bertemu pagi
Tidak.. aku tidak takut mati..
Aku hanya tak ingin mati saat sedang sendiri.

Aku tak tahu apa yang berkecamuk dalam pikirannya. Mungkin barisan kalimat di atas... mungkin...

Semua bermula dari kejadian tak disengaja. Salah gerak yang merobek ligamen dan beberapa suntikan steroid, membuatmu kehilangan sebelah kaki. Tak puas hanya sampai di kaki, kanker laknat itu dengan cepat menyebar sampai ke paru. Para dewa itu bilang, tak perlu lagi kemo. Mereka juga menjelaskan apa yang selanjutnya akan terjadi. Kesadaranmu akan menurun dan organ tubuhmu akan berhenti berfungsi.
Aku pikir, tega sekali dewa ini!!!!!
Kita tidak takut mati karena kita tidak tahu kapan kita akan mati!! Tapi ketika kita tahu akan mati sebentar lagi, tak mungkin ketakutan itu tidak ada sama sekali.

Jemari kurus itu, betapa cepat semua berubah. Senyum ceria dan pipi gembilnya, hilang tak tersisa. Kanker telah merengutnya.

Tetiba pikiranku terlempar jauh pada sebuah masa. Teringat Dia yang sedang berdoa, berharap pada Sang Bapa agar tidak meninggalkanNya.
Ya TuhanKu, biarlah kiranya cawan ini lalu dari padaKu.