Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Minggu, 23 April 2017

Mandi


Sebenarnya ini pertanyaan mudah.
Kamu sudah mandi?
Tapi, bahkan untukku si mahluk terajin mandi (di mata teman-temanku), tetap saja kadang terjebak dan tidak bisa menjawab dengan ; sudah dong...
Aku sudah jelaskan, aku ini suka malas napas, tapi tidak pernah malas mandi. Hanya jam mandiku tidak teratur seperti dia. Hmm, sebenarnya yang tidak teratur bukan hanya jadwal mandi, tapi juga jadwal tidur, jadwal makan bahkan jadwal minum obat!!
Ternyata hidupku cukup berantakan.
Mengenal dia, yang hidupnya teratur seperti tentara rasanya aku jadi bukan siapa-siapa.
Baru sekali ini juga, aku mengenal lelaki yang hobinya mengingatkan mandi. Biasanya kan laki-laki yang suka malas mandi... ups..
Dia memang tidak seperti lelaki lain yang gemar bertanya apakah wanitanya sudah makan, atau pura-pura marah kalau wanitanya diet (nanti kamu sakit, aku tidak mau kamu sakit, dan kalimat gombal lainnya) padahal tidak mau juga kalau wanitanya gendut.
Bagi dia kenapa harus takut menggendut, menua, beruban atau keriput? Bukankah itu cara alam menyeleksi kehidupan?
Yah, aku suka kalau dia sedang mengeluarkan isi otaknya, bicara tentang kehidupan. Tapi dia tetap laki-laki yang suka konyol dan membuatku kesal. Bahkan aku bisa sampai menangis kalau sudah dibuatnya kesal. Kalau sudah demikian, dia akan menghiburku dengan cerita-cerita lucu. Kalian tahu kan, susahnya menangis sambil tertawa.
Saat airmata masih mengalir, hidung beringus dan napas tersengal karena sedu, disaat yang sama ingin tertawa. Dua proses yang bertolak belakang pada suatu waktu. Pasti jelek sekali wajahku saat itu. Pffft....
Entah sampai kapan aku bisa menikmati moment sederhana ini. Mungkin sampai aku tidak bisa lagi mandi sendiri. Saat tubuh terbujur kaku, dingin dan tidak protes lagi jika disentuh.
Mungkin juga sampai dia tak lagi bisa bertanya,
Kamu sudah mandi?