Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Selasa, 18 April 2017

Sepi.....

 
 
Ibu, semalam cinta datang...
Tapi hanya airmata yang dia beri padaku.
Lalu dia pergi.
 
Anakku, janganlah menangis lagi.
Bukan cinta namanya jika dia tidak ingin bersamamu, tidak berusaha mempertahankanmu apalagi memperjuangkanmu.
Atau ketika harga dirinya jauh lebih bernilai daripada kehadiranmu,
Dan keras hatinya tak bisa luluh oleh dukamu.
 
Lalu seperti apa wajah cinta itu ibu?
Dia tak berwajah, tak selalu terlihat mata.
Namun kamu bisa merasakannya melingkupi seluruh hatimu, mengisi hari-harimu.
Dan tanpa sadar, perlahan cinta mengubahmu menjadi pribadi yang lebih indah.
 
Ibu, mengapa tanpa dia sepi bisa seperih ini?
Anakku, jangan kau tunggu dia yang tak ingin kembali.
Ibu.. aku tak ingin mengenal cinta lagi.
Anakku...
Kamu tidak bisa memanggil cinta, saat kamu ingin dia datang.
Kamu juga tidak bisa mengusirnya, saat kamu ingin dia pergi.
 
Lalu aku harus bagaimana bu?
Cinta ini seperti sembilu yang mengiris hatiku.
Jika begitu, maka biarkan lukanya mendewasakanmu.
 
Ibu, sudah kuserahkan padanya seluruh rinduku 
Tapi dia pergi membawa juga hatiku
Kini yang tersisa hanya debu....
 
Dan aku hanya bisa tersedu dalam pelukan ibu.