Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Minggu, 10 Juni 2012

Love shouldn't hurt...

Postingan ini, kuperuntukan secara umum bagi semua pembaca, bagi para membaca laki laki agar bisa lebih memahami wanita, dan kuperuntukan secara khusus bagi semua pembaca wanita, baik yang sudah menikah ataupun yang sedang berpacaran.

Sahabat wanita, kekerasan dalam suatu hubungan, dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan dapat menimpa siapa saja. Tanpa memandang suku, agama, pendidikan dan latar belakang. 
Terkadang kita tidak menyadarinya, atau malu mengakuinya dan memilih untuk tetap bertahan, sampai akhirnya keadaan sudah menjadi begitu buruk.
Pasanganmu bisa melakukan kekerasan padamu, dalam berbagai bentuk.
Seperti kekerasan emosional, kekerasan fisik dan kekerasan seksual.

Kekerasan emosional terjadi jika dia :
  • Menghinamu atau terus-menerus mengkritik kamu.
  • Tidak percaya padamu dan bertindak cemburu atau posesif.
  • Berteriak padamu, membentakmu.
  • Selalu menyalahkan kamu.
  • Membohongi kamu.
  • Memutarbalikkan fakta. 
  • Mengancam akan menyakiti kamu, keluargamu, anak-anakmu, atau hewan peliharaanmu.
  • Membuatmu selalu berusaha menjaga perasaannya.
  • Menyakiti dirinya sendiri untuk membuatmu takut. 
  • Mengkhianatimu.
  • Membuatmu merasa rendah dan tidak berharga.
  • Membuatmu tidak nyaman dengan kehadirannya.
  • Mencoba untuk mengisolasi kamu dari keluarga dan teman.
  • Memonitor ke manapun kamu pergi, dengan siapa kamu bicara di telepon, dan dengan siapa kamu menghabiskan waktu bersama.
  • Tidak mengijinkan/keberatan jika kamu bekerja.
  • Mengontrol keuangan atau menolak untuk saling berbagi.
  • Menghukummu dengan mengurangi kasih sayang yang diberikan.
  • Mengharapkanmu untuk selalu meminta izin.
  • Mempermalukan kamu dengan cara apapun.
  • Membuatmu yakin bahwa tidak ada yang bisa mencintaimu seperti dia.

 Kekerasan fisik terjadi jika dia :

  • Merusak properti ketika marah (melemparkan barang barang, meninju dinding, menendang pintu, dll).
  • Mendorong, menampar, menggigit, menendang atau mencekikmu.
  • Meninggalkanmu di tempat yang berbahaya atau tempat asing.
  • Membuatmu takut dengan mengemudi secara sembarangan.
  • Menggunakan senjata untuk mengancam atau menyakiti kamu.
  • Mengusirmu/ memaksa kamu untuk meninggalkan rumah.
  • Mencegahmu pergi keluar rumah/ mengurungmu di dalam rumah.
  • Mencegahmu untu menelepon polisi atau meminta bantuan.
  • Menerormu dan mengintimidasimu.  
 Kekerasan sexual terjadi jika dia :
  • Melihat perempuan sebagai objek dan menganggap perempuan berada dalam posisi yang lebih rendah.
  • Menuduhmu berselingkuh atau sering cemburu pada hubunganmu di luar, baik dengan rekan kerja, teman, bahkan saudara/keluarga.
  • Menginginkanmu untuk memakai pakaian yang sexy.
  • Menghinamu dengan cara seksual atau memanggil namamu dengan nama seksual.
  • Memaksa atau dimanipulasimu untuk berhubungan intim atau melakukan tindakan seksual.
  • Merendahkanmu saat berhubungan intim.
  • Menuntut untuk melakukan hubungan intim, walau kamu sudah menolaknya, juga ketika kamu sakit atau lelah.
  • Melukaimu dengan senjata atau benda saat berhubungan intim.
  • Melibatkan orang lain dalam kegiatan seksual denganmu.
  • Mengabaikan perasaanmu mengenai seks.
  • Menggunakan kekerasan fisik dalam situasi seksual
Sahabat wanita, siklus kekerasan mempunyai pola yang sama dan berulang ulang. 
Polanya adalah :
 
Permintaan maaf/memberi alasan/mengakui kesalahan----menciptakan situasi yang menegangkan----terjadi kekerasan----permintaan maaf/memberi beralasan dan seterusnya.
 
Jika ini terjadi padamu, seharusnya kamu tahu, bahwa ini akan selalu terjadi berulang ulang, berapapun banyaknya kesempatan yang kamu berikan padanya, akhirnya kamu tetap harus mengambil suatu sikap. 
Keluarlah dari hubungan yang tidak sehat ini. Jika kamu sudah menikah, mintalah bantuan. Jangan sampai dirimu menjadi korban.
Aku tahu hal ini sangat berat dan menyakitkan, tapi percayalah bahwa kamu pasti bisa melalui semua ini.

Sahabat wanita, ingatlah... 
Mencintai tidak berarti harus mau disakiti. 
Kamu terlalu berharga!! 
Dan kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik...
  
Janganlah berlama-lama
tersiksa dan tidak bahagia
di dalam hubunganmu
dengan orang lain.

Karena, lama-lama engkau

akan menerima bahwa
engkaulah yang pantas bagi
perlakuan yang buruk.

Segeralah perbaiki sikap
dan cara-caramu,
upayakanlah untuk menjadi
pengindah kebersamaan mereka
denganmu.

Atau,
jika itu tetap tak berdampak baik,
alihkanlah perhatianmu
kepada hubungan lain
yang lebih baik.

(Mario Teguh)

di ambil dari berbagai sumber, di antaranya actabuse.com