Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Kamis, 18 Oktober 2012

Mama....



Aku menemukan buku tua ini ketika sedang membereskan gudang. Di dalam sebuah box plastik bercampur dengan barang barang lainnya. Di dalamnya ada sebuah kotak berisi singing bowl, sebuah tempat perhiasan berisi beragam gelang batu, blue safir, mutiara, ruby, giok, amethys, dan masih banyak lagi. Juga sebuah flashdisk yang entah masih bisa berfungsi atau tidak.

Lama kupandangi benda benda ini. Ingatanku terlempar jauh ke suatu masa... saat mama masih ada. Barang barang ini miliknya. Beliau meninggal saat aku masih kecil. Aku sangat kehilangan dia. Tak kurasakan lagi hangat pelukannya, cerita cerita lucunya dan tak kutemukan lagi tempat aku mengadu dan bertanya.

Perlahan kubuka buku yang kertasnya mulai menguning. Tidak semua halamannya terisi penuh, beberapa lembar masih tampak kosong. Aku mencari posisi yang nyaman sebelum mulai membacanya.

Mimi sayang...
Maafkan kalau kamu merasa mama sedikit menjauh darimu akhir akhir ini. Itu karena mama pikir jika mama tidak sempat melihatmu tumbuh  menjadi dewasa, kamu tidak akan terlalu sakit karena kehilangan mama. Mama sayang kamu nak... hidupmu terus berjalan dengan atau tanpa kehadiran mama. Karena itu kamu harus jadi anak yang kuat, sehat dan berbahagia. 
Itu baru anak mama!! 
Di halaman berikut, kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan yang mungkin kamu ajukan dan mama tidak sempat menjawabanya, karena mama sudah tidak ada. Mama juga punya banyak buku, yang  bisa mewakili mama menjawab pertanyaan pertanyaanmu tentang hidup. jika kamu menginginkan jawaban versi mama, bacalah tulisan tulisan di bawah ini. Mama tidak sebijak mereka, nak... Tapi mama mencintai kamu.

Kematian.
Ini adalah satu hal yang pasti dalam hidup nak. Yang tidak kita ketahui adalah waktu dan caranya. Kematian adalah hal yang alami. Semua orang akan mengalaminya. Raga hanya bersifat sementara, tetapi jiwa itu kekal. Mama mungkin tidak bisa mendampingimu secara fisik, tapi jiwa, cinta dan kasih sayang mama selalu ada untukmu, dan kamu bisa rasakan itu di dalam hatimu. 
Dan, karena kita semua pasti mati, maka hargailah hidup!!

Inner beauty.
Masih ingat Cesar si pelatih anjing itu? Kamu suka sekali acara itu. 
Kamu bilang "Cesar keren ya ma..."   
Keren kenapa sayang?
"Dia hebat, bisa membuat anjing anjing itu menurut."
Ah, bijak sekali anak mama ini. Menurutmu Cesar bukan keren karena dia tampan, tapi karena kemampuannya melatih anjing.
Mama tidak perlu menjelaskan lebih banyak lagi, tapi jika suatu saat rasa percaya dirimu mengalami krisis karena masalah fisik (biasanya pada masa pubertas, gadis gadis suka merasa dirinya kurang cantik), ingatlah bahwa kamu cantik dan seseorang bisa jadi sangat menarik karena ketrampilan yang dia miliki, karena pribadinya yang baik, dan karena kasihnya pada sesama. Jadi, asahlah talentamu, indahkan kepribadianmu dan lembutkan hatimu. 

Temanku rese..
Hahahaha, anakku sayang. Seumur hidup, kita seringkali bertemu dengan orang orang yang bersikap tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kamu menyebutnya "rese"... 
Untuk ini, pesan mama hanya satu,
"Jangan biarkan orang lain merampas kebahagiaanmu". 
Si cacing yang mengajarkan hal ini pada mama, baca bukunya juga ya.

Ulanganku jelek..
Apakah kamu sudah belajar dengan baik? Ada hal hal yang tidak kamu mengerti? Jika itu semua sudah kamu lakukan, tetapi hasilnya tidak seperti yang kamu harapkan, tak mengapa nak..tenanglah. 
Mama tidak menuntutmu untuk selalu bagus di segala bidang, mama hanya memintamu untuk mengoptimalkan seluruh kemampuan yang sudah diberikan Tuhan padamu, kepandaian (dengan IQ 130, kamu pasti lebih mudah menyerap semua pengetahuan), kesehatan dan semangat untuk terus maju.

Jatuh cinta.
Ah, anak mama sudah bisa merasakan cinta. Siapa dia sayang? Semoga dia pemuda yang baik ya.
(Sudah? Begini saja pesannya?)
Yaa, apalagi yang bisa mama katakan, selain..
Selamat menikmati... ;)

Patah hati.
Sungguh mama tidak mengharapkan kamu berlama lama berduka karena patah hati. Patah hati itu jalan yang membuat kita menjadi lebih dewasa, lebih  bijak, lebih hati hati, dan menemukan orang yang tepat.  nantikan indahnya pelangi setelah hujan ya. Peluk sayang...

Bokek..
Whahahaha, ini seru.. kalau orang orang bilang hidup itu seperti roda yang berputar, kamu mungkin akan menjawab.. Ahh, basi.. 
Jadi mama akan menjawab dengan cara lain ya.
Nak, carilah sumber sukacita yang abadi. Itu tidak akan kamu temukan pada harta, kerena harta tidak abadi, bisa habis. 
Dan anak mama yang pintar ini, pasti tahu apa yang mama maksud dengan "sumber sukacita yang abadi"... 

Sakit.
Ke dokter ya?....

Masih ada beberapa  tulisannya, namun aku tak sanggup membacanya lagi. Airmataku mengalir tak henti sedari tadi. Dia mamaku, betapa aku mencintainya. Dia tahu, dia tidak bisa menemaniku dan melihatku tumbuh dewasa. Dia meninggalkan catatan catatan ini, sehingga aku tetap bisa merasakan keberadaannya...

"Mama...."
Suara indah itu membuyarkan lamunanku.
"Mama nangis ya?"
Tidak sayang, jawabku dalam hati, kuangkat dan kupeluk tubuh mungilnya erat. Mama sayang kamu... putri  kecilku..