Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Selasa, 15 Oktober 2013

Lelaki itu kamu...


I See The Light - Tangled
All those days watching from the windows
All those years outside looking in
All that time never even knowing
Just how blind I've been
Now I'm here, blinking in the starlight
Now I'm here, suddenly I saw
Standing here, it's all so clear
I'm where I am meant to be

And at last I see the light
And it's like the fog has lifted
And at last I see the light
And it's like the sky is new
And it's warm and real and bright
And the world has somehow shifted
All at once everything looks different
Now that I see you
 

All those days chasing down a daydream
All those years living in a blur
All that time never truly seeing
Things, the way they were
Now she's here shining in the starlight
Now she's here, suddenly I new
If she's here it's crystal clear
I'm where I'm meant to go
And at last I see the light
And it's like the fog has lifted
And at last I see the light
And it's like the sky is new

 And it's warm and real and bright
And the world has somehow shifted
All at once, everything looks different
Now that I see you 


Kali ini aku ingin menulis tanpa frasa, tanpa tata bahasa, tanpa runutan cerita. Kali ini aku hanya ingin menumpahkan semua rinduku untukmu.

Untuk seorang lelaki yang punya cita cita sama denganku, memiliki sebuah kabin di gunung, dekat air terjun atau tepi kebun teh. 
Kabin yang bisa membuat kita malas kemana-mana karena terlalu nyaman menikmati indah dan heningnya alam.
Mungkin lucu kalau kita bisa bertetangga atau berbagi atap bersama.
Hahahaha, aku tahu..tidurmu tak akan bisa nyenyak bila di dekatku. Entah karena kuatirmu atau karena menahan deru yang membuat degup dadamu bergemuruh. 

Ya, rindu ini sedang hebat-hebatnya...perih seperih-perihnya... 
Rindu pada seorang lelaki yang mencari bintang untuk membuatku tetap terjaga saat kakiku rasanya tak kuat lagi melangkah. 
Lelaki yang ingin kutiduri bidang dadanya yang pernah terluka dan menyisakan jaringan parut sebagai akibatnya.
Lelaki yang awalnya ragu untuk mencium bibirku, namun penuh kehangatan saat memeluk tubuhku dan mampu membuatku menyerahkan diriku utuh penuh....
Lelaki yang ingin kujaga baik-baik hatinya yang pernah terluka.
Lelaki yang kemudian pergi berkelana dan meninggalkan aku dalam lautan rindu tak bertepi.

Kamu tahu, betapa inginnya aku untuk bertemu denganmu lagi. Menghabiskan waktu bersama di tengah laut biru, atau di bawah kerlip bintang, memandangi kelam malam yang dihiasi pemandangan lampu kota yang membentang. 
Atau sekedar duduk di sofa sambil menonton film animasi. Mendengar suara beratmu, tawa terbahakmu dan celetukan spontanmu yang kerap membuatku terpingkal-pingkal. 
Memandang matamu yang begitu hitam, mengelus rambutmu, memijit punggungmu, mengecup telingamu dan bersandar dalam rengkuhanmu.  

Bersamamu aku tak takut apapun, bahkan kematian sekalipun. Kita ini orang-orang yang dijauhi agen asuransi jiwa. Hahaha.. Karena itu aku merasa aman dan nyaman bersamamu, apalagi jika hanya untuk mencoba hal hal baru atau mendatangi tempat baru, kamu adalah orang yang tepat untuk menemaniku.

Aku bahagia bersamamu, aku tahu kamu juga demikian, aku ingat betul bagaimana kamu mengatakannya. Betapa kita menikmati detik demi detik kebersamaan kita. Seolah hari itu adalah satu satunya hari dalam hidup kita. 
Aku mengerti, aku harus sabar menanti. Menunggumu menyelesaikan tugasmu yang bagai cerita dongeng untukku.
Dan aku ingin ketika kamu kembali, perasaanmu tidak berkurang terhadapku melainkan bertambah dengan cinta yang lebih berlimpah. 

Akhirnya kututup tulisan ini dengan sebuah pinta.
Tuhan, terimakasih Kau ijinkan aku mengecap cinta, ijinkanlah juga aku untuk memilikinya...

(ini aku yang sedang rindu padamu, lelakiku...)