Dalam genggaman tangan Tuhan

Dalam genggaman tangan Tuhan

Senin, 13 Agustus 2012

Kadang aku rindu...

Kadang aku rindu mengajar lagi. Ketika mengingat bagaimana wajah wajah polos itu melihatku bagai mahluk asing dari ruang angkasa yang akan memisahkan mereka dari hangatnya pelukan bunda. Tapi dalam hitungan minggu mereka akan berubah menjadi bayang bayang yang mengikuti kemanapun aku pergi. Tidak hanya satu, tapi bisa dua, tiga bahkan empat bayang bayang sekaligus. Satu dalam gendonganku, satu memegang lengan kananku dan dua terseret seret memegangi celana panjangku. Bentuk bayangku tidak sama, ada yang pendek gemuk, ada yang mungil, ada yang selalu menangis, ada yang selalu beringus dan lain lain.

Kadang aku rindu mengajar lagi. Ketika mengingat bagaimana wajah wajah polos itu terperangah sampai mulut mereka terbuka  ketika mendengar aku bercerita. Mereka ikut marah ketika tokoh kesayangan bertemu dengan tokoh jahat, atau mereka ikut menangis ketika ceritanya mengiris menyentuh hati dan akhirnya tertawa ketika si jahat kalah.

Kadang aku rindu mengajar lagi. Ketika mengingat curahan hati mereka. Kadang nyata dan maya menjadi bias dalam cerita. Kadang aku yang terperangah, mengagumi fantasi yang luar biasa. Ketika kita yang dewasa tidak lagi berani bermimpi, mereka dengan bebas berkelana dalam alam khayal mereka, dan segala sesuatu menjadi mungkin adanya.

Kadang aku rindu mengajar lagi. Ketika mengingat bagaimana perihnya hati ini sewaktu harus berpisah dengan malaikat malaikat kecilku itu. Apa kabar mereka? Sudah sebesar apa mereka sekarang? Apakah mereka masih suka menangis? Masih suka berkhayal? Apakah mereka masih mengingatku?

Kadang aku rindu mengajar lagi.....